“Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" . Ungkapan ini tentu sering kita dengar, Rumput tetangga selalu terlihar lebih hijau. Ungkapan klasik. Namun memang benar adanya. Entah sudah sifat alami manusia, kita suka sekali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Dan setiap kali itu pula, rasanya selalu orang lain lebih “wah” dari kita. Percaya atau tidak, banyak peristiwa yang kita alami adalah permainan pikiran dan persepsi kita. Maksudnya
ketika kita merubah pikiran dan persepsi kita peristiwa tersebut menjadi ‘terlihat’ dan ‘terasa’ berbeda. Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita hanya fokus pada rumput hijaunya, tanpa melihat rumput-rumput layu di sebelahnya. Sama halnya kita tidak sadar rumput kita pun banyak yang hijau, bahkan lebih segar
Sebenarnya bila kita ingin berpikir objektif, pasti ada kelebihan kita yang tidak dimiliki tetangga kita. Bukankah setiap manusia terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. kita mampu melihat kelebihan dalam diri kita, pasti peluangnya lebih besar untuk terus bertumbuh dan mengembangkan potensi kita. Nampaknya kata “bersyukur” pernah kita dengar dimana-mana. Sudah biasa itu. Tapi kenyataannya, banyak orang yang belum benar-benar bersyukur mensyukuri segala anugerah hidupnya. Bersyukur menyadarkan kita akan hal-hal positif yang kita miliki. Ternyata hidup kita dilimpahi hal-hal baik yang belum tentu dimiliki orang lain. Selama ini kita tidak melihatnya, karena sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Dengan membiasakan bersyukur, kita akan belajar menghargai apa-apa yang kita miliki.
Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita melihat diri sendiri dengan persepsi negatif. Dalam artian, kita menganggap dan percaya bahwa “saya tidak sehebat orang lain”. Persepsi diri yang negatif hanya akan membuat kita down dan tentunya membuat hidup kita tidak nyaman. Kita bisa belajar untuk membangun persepsi diri yang positif dengan belajar mencintai diri sendiri. Kita perlu merasa nyaman menjadi diri kita.
Ketika kita bisa menerima diri kita apa adanya dan bersedia merasa nyaman dengan diri kita, kita akan berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita akan berhenti merasa kalah, ketika kita belajar menghargai diri kita sendiri. Biarlah dia menjadi dia, saya menjadi saya. Rumput tetangga sudah tidak terlihat lebih hijau lagi", karena kita telah belajar mencintai rumput kita sendiri. Kalaupun suatu saat kita merasa rumput tetangga lebih hijau, kita hanya akan semakin termotivasi untuk membuat rumput kita semakin subur, bukan mencela dan merendahkan diri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar