Rabu, 19 Oktober 2011

Kenapa Marah-marah Bikin Serangan Jantung?

Orang yang gampang marah-marah biasanya paling rawan kena serangan jantung. Bagaimana prosesnya orang yang marah-marah hingga timbul serangan jantung?

Orang pemarah biasanya karena ada sesuatu yang tidak puas dengan keinginannya atau targetnya. Sesekali marah justru baik, tapi jika sedikit-sedikit ketidaksempurnaan sehari-hari ditanggapi dengan marah maka jantung bisa jadi taruhannya.

Orang yang sering marah akan membuat hipotalamus mengeluarkan hormon stres, baik yang adrenalin maupun non-adrenalin. Pengeluaran hormon ini akan memicu peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan penebalan dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam pembuluh darah, serta aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).

Pembuluh darah terutama di arteri leher (carotid) yang mengalami penebalan akan menyempit sehingga memicu berbagai masalah jantung dan pembuluh darah.

Penebalan arteri semacam itu biasanya menyertai proses penuaan. Namun menurut penelitian di US National Institute of Aging, orang dengan sifat pemarah cenderung untuk mengalaminya di usia lebih muda.

Peningkatan risiko yang dialami cukup signifikan, yakni mencapai 40 persen dibandingkan orang dengan kepribadian yang menyenangkan. Angka itu didapat setelah disesuaikan dengan faktor risiko yang lain, misalnya merokok.

Kecenderungan lain yang teramati adalah bahwa penebalan arteri sebagai dampak dari sifat pemarah lebih banyak dialami oleh wanita. Umumnya penebalan arteri lebih banyak dialami pria, namun wanita pemarah punya risiko yang sama dengan pria yang menyenangkan.

Penelitian ini melibatkan sedikitnya 5.600 partisipan dari 4 desa di wilayah Sardinia, Italia. Para peneliti mengamati dan membuat perbandingan antara kondisi emosional dan kesehatan para partisipan selama kurun waktu 3 tahun.

Menurut peneliti, pola hubungan antara emosi dengan kesehatan pembuluh darah ini ini berlaku secara umum di seluruh dunia. Beberapa penelitian serupa dengan skala lebih kecil telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang konsisten.

Dr David L Katz, direktur Prevention Research Center at Yale University School of Medicine menanggapi positif penelitian ini. Menurutnya, sifat pemarah merupakan faktor risiko serangan jantung yang bisa disejajarkan dengan hipertensi.

"Perkembangan ilmu psycho-immunology mengungkap bahwa status emosional dapat mempengaruhi kondisi hormonal dan syaraf, yang seluruhnya terkait dengan fungsi kekebalan tubuh," ungkap Dr David seperti dikutip dari Healthday, Rabu (18/8/2010). (detikhealth.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes